Meraup Rezeki di Antara MTQ dan Pilkada

Sejak beberapa bulan lalu, Kota Serang dihiasi berbagai banner, baligo, spanduk, poster maupun umbul-umbul dari para calon walikota (cawalkot) yang bakal mengikuti bursa pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada Agustus mendatang. Selain itu, MTQ Nasional ke-22 yang digelar di Kota Serang juga tidak ketinggalan menggunakan media tersebut untuk menyosialisasikannya. Secara kasat mata, penggunaan media luar ruang ini menggemukan percetakan di Serang karena kebanjiran order dari dua momen tersebut. Benarkah begitu?


Sedari pukul 08.00 WIB, pada Kamis (5/6), parkiran di salah satu percetakan di Serang dipenuhi kendaraan roda dua dan roda empat. Pemilik kendaraan itu hendak memesan poster, umbul-umbul, banner, maupun spanduk. Ada yang datang secara individu dan ada juga utusan lembaga. Pada umumnya, kedatangan mereka untuk memesan keperluan publikasi, baik untuk sosialisasi cawalkot atau untuk sekedar ikut berpartisipasi menyukseskan MTQ. Bahkan ada juga yang memesan untuk keperluan usaha, seperti faktur atau nota. Mereka rela menunggu, walau percetakan yang dituju belum menunjukan kesibukannya.
Selang beberapa saat kemudian, percetakan tersebut sudah menunjukan kesibukannya. Pekerja percetakan bersiap-siap memulai pekerjaannya. Mereka menempati posisi masing- masing. Seperti pekerja yang bertugas menyeting desain, duduk di depan komputer di ruang setting, dan pekerja bagian finishing bersiap-siap di depan mesin cetak, menerima desain yang siap dicetak di ruangan yang berlainan.
Lalu, salah satu pekerja membuka koridor pintu, mempersilakan pemesan yang sudah menunggu untuk memesan keperluan mereka. Otomatis, para pemesan menyesaki ruangan setting yang berfungsi juga sebagai ruangan untuk memesan order kepada pekerja yang bertugas mencatat penerimaan order. Setelah sepakat, pemesan memberikan konten spanduk yang sudah ditulis di secarik kertas, atau logo yang tersimpan di flashdisk, sembari menerangkan tata letaknya kepada pekerja yang bertugas.
“Letak tulisan yang ini di tengah atas mba, kalau yang bawah letaknya agak di kanan aja. Dan logonya ada di kiri atas ya mba!,” tutur salah satu pemesan.
Dua momen tersebut rupanya percetakan kebanjiran order. Hal itu dibenarkan salah satu pekerja di salah satu percetakan di Serang. Menurutnya, saat ini banyak order untuk keperluan MTQ atau cawalkot yang akan mengikuti pilkada. Tapi pemesanan bukan datang dari pelanggan tetap. “Kebanyakan untuk pemesanan keperluan dua momen tersebut bukan datang dari pelanggan tetap,” ungkapnya, sambil menerangkan kebanyakan pemesan memesan banner atau stiker.
Hal yang sama juga dirasakan pengelola sayuti.com yang terletak di Jl. Trip Jamaksari Ciceri Serang Ahmad Sayuti. Menurutnya, order dari MTQ dan cawalkot datang sejak dua bulan lalu. “Sejak dua bulan lalu banyak order untuk MTQ dan cawalkot. Kebanyakan untuk MTQ datang dari perseorangan, karena MTQ yang megang bukan pimpro penyelenggara. Sedangkan untuk pemesanan banner cawalkot biasanya yang datang tim suksesnya,” katanya, sambil bercerita setiap harinya sayuti.com mendapat order rata-rata 10 spanduk untuk dua momen tersebut.
Namun, menurut Sayuti, saat ini belum dibilang banjir order, karena order untuk MTQ pemesanannya bukan secara besar-besaran, melainkan individu. Selain itu, Pilkada juga masih lama penyelenggaraannya. “Kemungkinan banjir order saat mendekati Pilkada karena cawalkot sudah mendapatkan nomor urut. Pasti mereka lebih banyak memerlukan spanduk atau stiker untuk lebih dikenal masyarakat,” ucapnya.
Dia juga mengaku, jika beberapa bulan mendatang kebanjiran order, pihaknya tidak menambah jumlah karyawan, karena sudah menambah karyawan sejak awal. “Saya sudah nambah karyawan, bukan karena akan kebanjiran order tapi memang karena kebutuhan. Tapi nggak nutup kemungkinan nambah karyawan kalau ordernya memang benar-benar banjir, paling satu atau dua karyawan,” tutur Sayuti disela-sela pekerjaannya yang sedang menerima order dari pemesan.
Tak hanya keperluan Pilkada, jika pemesan mencetak dalam partai besar, sayuti.com kerap memberikan potongan harga. “Untuk siapapun, kalau pemesanan dalam jumlah yang banyak, kita kasih diskon hingga 30 persen,” tambahnya.
Hal serupa dirasakan CV Suhud Mediapromo, penyedia jasa percetakan yang terletak di Jln Amin Jasuta Lontar Brimob, Serang ini kebanjiran order membuat berbagai spanduk dan baligo.
Sejak dua bulan terakhir, tempat tersebut disibukkan dengan order-order MTQ dan Pilkada. Saking banyaknya order yang masuk, pihak menajemen bertindak cepat. Supaya tidak keteteran dalam pengerjaannya, CV yang telah berdiri sepuluh tahun lebih ini mau tidak mau harus menambah tenaga kerja. Namun status mereka hanya sementara alias kontrak. “Kita mempekerjakan mereka tujuannya memberikan kesempatan kerja. Dari pada menganggur lebih baik diperbantukan untuk menyelesaikan order kita,” ungkap pemilik percetakan Andi S Trisnahadi.
Mesin cetak digital yang dimiliki Suhud Mediapromo tidak henti-hentinya bergerak. Siang malam, mesin yang memiliki panjang sekitar lima meter itu terus bergerak memenuhi target pesanan. Bayangkan saja, dalam sehari, mesin print berukuran raksasa itu bisa menghabiskan kurang lebih sepuluh liter tinta. Hal tersebut, dirasakan Andi, tidak jadi masalah serius. Sebab dirinya pun ingin menyukseskan penyelenggaraan even MTQ maupun Pilkada. “Selama para relasi masih percaya pada kita. Ya harus kita dukung juga dengan kemampuan yang maksimal,” lanjut Andi.
Andi menambahkan, untuk permintaan order MTQ ini, yang paling banyak memesan masih sekitar partner atau relasi sebelumnya. Di antaranya ada provider kartu seluler, bank swasta, bank pemerintah, dan ada beberapa relasi lama. “Rata-rata mereka (relasi-red) memesan baligo atau spanduk,” kata Andi.
Sontak saja, omset yang diraup Suhud Mediapromo naik hingga 50 persen dari hari biasa. Namun, Andi tidak menyebutkan berapa banyak yang telah perusahaannya dapat dari orderan tersebut. “Yang pasti kita bisa memberikan pekerjaan buat yang nganggur, walaupun bentuknya freelance. Kita juga senang mendapat kepercayaan lagi dari pelanggan kita.
Walau begitu, tidak semua percetakan merasakan banjir order dari momen MTQ dan Pilkada. Seperti yang dirasakan salah satu percetakan yang berada di daerah Ciceri. Pengelola yang tidak mau disebut nama perusahaan dan identitasnya, itu mengaku tidak pernah mendapat order pengerjaan spanduk MTQ maupun Pilkada. “Mungkin karena mereka lebih senang memesan di luar, padahal kenapa nggak mesen di percetakan lokal. Kalau masalah harga dan kualitas nggak beda jauh,” katanya.
Belum lagi jika dapat pemesanan seperti itu, biasanya untuk pembayaran akan mengalami sedikit masalah, yang dapat memengaruhi pendapatan. ”Dari pengalaman yang sudah-sudah, memang seperti itu. Mendingan nerima order untuk publikasi usaha atau dari momen penerimaan siswa baru (PSB), seperti spanduk sekolah dan atribut sekolah,” ungkapnya.
Hal sama dialami CV Kidang Jaya. Perusahaan jasa yang bergerak di bidang konveksi ini mengaku tidak kecipratan order. Sehingga, momen yang seyogyanya bisa menambah pundi-pundi penghasilan, terlewat begitu saja. “Beberapa minggu lalu ada tim sukses dari salah satu cawalkot Serang yang datang. Mereka ingin membuat kaos di sini. Tapi saya nggak menerimanya. Sebab harga yang ditawarkan begitu rendah. Saya nggak berani ambil resiko,” ungkap pemilik perusahaan H Suhaemi.
Itu terbukti, di kala perusahaan percetakan lain sibuk ngeprint spanduk bertemakan MTQ dan Pilkada, CV yang berada di kawasan Kidang Serang ini terlihat lengang dengan aktivitas konveksinya. Hanya beberapa pekerja saja yang terlihat menjahit seragam yang dipesan salah satu klub motor di Serang. “Sekarang yang banyak pesen itu klub motor. Mereka biasanya buat baju atau jaket. Menjelang masuk tahun ajaran baru ini. Sekolah-sekolah biasanya pesen baju olahraga. Tapi sekarang mah udah jarang,” tandasnya.(***)